Heboh Video TNI Dituding Lakukan Kekerasan di Kebumen, Begini Klarifikasinya

Viral Video Tni Diduga Aniaya Warga Di Kebumen, Ini Penjelasan

Kebumen – Video yang dinarasikan dua anggota TNI melakukan tindakan kekerasan terhadap warga Kebumen, Jawa Tengah viral di media sosial. Berikut fakta yang terjadi sebagaimana diungkapkan oleh Dandim 0709/Kbm Letkol Czi Ardianta Purwandhana.

Video berdurasi 24 detik itu viral usai diunggah oleh akun Instagram @majeliskopi08. Dalam keterangan yang ditulis, disebutkan bahwa video menunjukkan adanya aksi kekerasan yang dilakukan oleh dua oknum TNI.

“Diduga Oknum TNI Bawa Sajam Lakukan Kekeras*n Kpd Warga di Kebumen, Terkait Jual Beli Mobil,” bunyi keterangan dalam video yang dikutip detikjateng, Senin (24/2/2025) malam.

Diketahui, peristiwa dalam video itu direkam pada Jumat (21/2). Terkait dengan peristiwa itu, korban atas nama Afif kemudian membuat laporan ke Polres Kebumen.

“Korban sudah bikin pengaduan, cuma karena mengingat itu TNI kita kan nggak punya kewenangan untuk menangani,” ungkap Kasat Reskrim Polres Kebumen, AKP Yoshua Farin saat dihubungi detikjateng, Senin (24/2/2025) malam.

Sementara itu, Dandim 0709/Kbm Letkol Czi Ardianta Purwandhana, membenarkan bahwa kedua pria yang terekam dalam video viral itu merupakan anggota TNI. Mereka adalah Serda Heri Kristianto yang merupakan Babinsa Koramil 06/Sruweng Kodim 0709/Kbm dan Kopda Almubarok anggota Yon Armed-11/Kostrad Magelang.

“Iya benar, satu anggota Kodim Kebumen, satunya anggota Armed 11,” katanya.

Namun, Dandim menegaskan bahwa narasi dalam video tersebut tidak sesuai dengan fakta sebenarnya. Ia menyebut, keberadaan kedua TNI di lokasi tersebut adalah untuk melerai keributan yang terjadi antara korban Afif dan Subkhi.

Dandim menjelaskan, awalnya peristiwa tersebut bermula ketika Acong, Afif, Basuki dan Mugi mendatangi rumah Subkhi pada Jumat (21/2) sekitar pukul 02.00 dini hari. Karena bertamu di waktu yang kurang lazim, Subkhi dan keluarga enggan membukakan pintu.

Atas kejadian itu, Subkhi dan keluarga merasa ketakutan sehingga menghubungi kedua anggota TNI tersebut yang merupakan kerabatnya. Akhirnya, Subkhi, kedua TNI serta warga lain yakni Basuki, Mugi dan Sudrus menemani Subkhi mendatangi rumah Acong pada pukul 02.30 WIB dan 04.30 WIB untuk klarifikasi atas kedatangannya di waktu yang tidak wajar tersebut.

“Namun, Acong tidak berhasil ditemui karena enggan membuka pintu. Kemudian, sekitar pukul 06.30 WIB mereka mendatangi rumah Afif karena diketahui melalui rekaman CCTV terlihat jelas sebelumnya dia ikut mendatangi rumah Subkhi dan diperkuat dengan pernyataan dari Basuki dan Mugi bahwa Afif turut serta,” jelasnya.

“Maksud dan tujuan ke rumah Afif adalah menanyakan kepada apakah benar yang bersangkutan ikut mendatangi rumah Subkhi bersama Acong,” sambungnya.

Sesampainya di rumah Afif, Subkhi dan rombongan tidak diterima dengan ramah oleh Afif. Sementara itu, istri Afif sudah membuat vidio seolah-olah sudah mengetahui akan kedatangan Subkhi dan rombongan.

“Pada saat saudara Afif diklarifikasi, yang bersangkutan mengelak dan tidak mengakui bahwa pada pada tanggal 21 Februari 2025 sekira pukul 02.00 WIB tidak turut serta hadir bersama saudara Acong mendatangi rumah saudara Subkhi. Tapi pernyataan saudara Afif disanggah oleh saudara Basuki bahwa saudara Afif berbohong, karena di waktu tersebut saat mendatangi rumah saudara Subkhi bahwa saudara Afif turut serta hadir. Atas pernyataan saudara Basuki tersebut selanjutnya saudara Afif emosi dan menendang saudara Basuki,” terangnya.

Setelah menendang Basuki, Afif kemudian lari ke arah belakang seraya melontarkan kata ancaman. Melihat Afif lari ke arah dapur, Subkhi dan rombongan berhamburan lari ke luar dari pekarangan rumah Afif. Tidak lama kemudian Afif keluar dengan membawa sebilah pisau dapur dan rombongan kembali masuk untuk menenangkan Afif.

“Jadi kedatangan anggota TNI ke kediaman Afif itu bukan membekingi perihal urusan saya saudara Subkhi dengan saudara Acong, tetapi Subkhi yang meminta untuk ditemani karena khawatir atas keselamatannya,” lanjutnya.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kombes Pol Ari Wibowo, AKBP Ike Yulianto Wicaksono, Artanto, Ribut Hari Wibowo